Sumber:http://rumthe.wordpress.com/2011/05/16/proses-penalaran-dari-sudut-pandang-penggunaan-bahasa-indonesia/
Penalaran
Dalam Proses Berbahasa
PENALARAN
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar.
Penalaran
secara literal Bahasa Inggris adalah reasoning. Berasal dari kata reason, yang
secara literal berarti alasan. Berarti reasoning atau to reason adalah
memberikan/memikirkan alasan. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam proses
penalaran dimaksudkan dalam Penulisan Ilmiah yang akan disajikan pada
penjelasan dibawah ini. dalam pembahasan kali ini akan di bahas proses
penalaran digunakan untuk menyusun Penulisan Ilmiah.
Penalaran merupakan
bentuk tertinggi dari ke tiga bentuk pemikiran tersebut , sehingga penalaran
akan lebih rumit jika dibandingkan dengan pengertian dan pernyataan
(proporsisi). Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Tujuan dari penalaran adalah untuk menentukan secara logis dan
objektif, apakah suatu pernyataan valid (benar atau salah) sehingga pantas
untuk diyakini atau dianut.
Bila dilihat
dari definisi teori, maka ada 3 komponen pembentuk penalaran yaitu,
a.
pernyataan
(asersi),
Pernyataan merupakan masukan (input) dari
penalaran
b. Keyakinan
adalah
kebersediaan untuk menerima bahwa suatu asersi adalah benar tanpa memperhatikan
apakah argumen valid atau tidak atau apakah asersi tersebut benar atau tidak.
c.
Argumen
merupakan
proses dari penalaran, yaitu proses saling menginferensikan
pernyataan-pernyataan yang ada. Kemudian, keyakinan bahwa pernyataan konklusi
valid adalah keluaran (output) dari penalaran. Argumen merupakan serangkaian
asersi beserta inferensi atau penyimpulan yang terlibat didalamnya, merupakan
poin penting dalam penalaran. Argumen ini merupakan bukti rasional akan
kebenaran suatu pernyataan. Berarti, argumen berfungsi untuk memelihara,
membentuk, atau mengubah keyakinan.
Berikut ini
adalah contoh kalimat penalaran : “Pemimpin teroris mengatakan
bahwa orang-orang diluar dari orang golongannya adalah kafir dan halal untuk
dibunuh. Kalau kita tanya ke pemimpin teroris, kenapa Pak pimpinan teroris?
Jawabannya, karena tertulis bahwa yang diluar jalan kita, adalah kafir. Atau
mungkin jawaban lainnya, saya ini pimpinan yang dipilih oleh kekuasaan yang
lebih tinggi. Kalian bisa percaya kekuasaan tertinggi, maka kalian harusnya
bisa percaya kata-kata saya.”
Contoh
diatas menjelaskan bahwa pemimpin teroris membuat pernyataan. Pernyataan ini
digunakan untuk membentuk keyakinan. Pernyataan dari pemipin teroris beserta
alasannya perlu kita kaji dengan menggunakan penalaran. Penalaran akan
menentukan apakah pernyataan dari pimpinan teroris ini layak untuk kita yakini
atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar